Rabu, 09 Januari 2013

Semangaaat Sayang

Pagi ini, suamiku dalam perjalanan ke Bandung. Tepatnya daftar ulang di ITB. Alhamdulillah, mamaz dapat beasiswa S2 di Institut Teknologi Bandung. Bersyukur teramat sangat. Walaupun saat dengar kabar ini, perasaanku campur aduk, entah itu sedih atau bahagia. Yang pasti, dalam dua tahun ini, kami akan hidup berjauhan. Rasanya sedih sekali. Selama ini aku akui, memang aku amat bergantung padanya. Pulang-pergi kantor diantar, ingin makan ini itu dicarikan, ingin beli ini itu diantar, hiks..hiks.. dan yang terpenting ia adalah tempat pelipur laraku, tempat bermanja, tempat curhat, tempat segala-galanya (huaaaa, makin kejer deh nangisnya).
Tapi aku sangat mendukungmu, sayang. Dalam setiap doaku, aku selalu meminta agar ia selalu diberi nikmat iman, islam, sehat dan tercapai cita-citanya. Semoga langkah awal ini akan menjadi jembatan menuju impian yang kami cita-citakan.

Aqil, anakku sayang doakan juga ya, Papamu tersayang. Kita memang akan terpisah jarak dengan Papa. Tapi hati kita akan selalu satu (cihuiiiii, jadi sok romantis). Yang pasti, aku harus belajar mandiri, harus bisa berdikari dengan L.
"Bantu Mama yaa L sayang, semoga Mama bisa melakukan semuanya sendiri. Semoga Mama selalu diberi kesabaran dalam menjaga dan mendidik L. Semoga semuanya dapat berjalan lancar dan bisa buat Papa senang, jadi Papa bisa konsen belajar di sana nanti,"

Semangaaaat Paa, semoga dimudahkan dan lancar yaa urusannya..
we proud of you
we love you




















Pengingat Kala Gundah

Subhanallah.. Sungguh nikmat Mu yang mana lagi yang akan ku dustakan Ya ALLAH. Tidak akan bisa terhitung. Nikmat yang Allah berikan padaku begitu luar biasa. Sering tersadar pula, bahwa apa yang Allah berikan adalah apa yang memang aku butuhkan.
Sebagaimana firman Allah dalam Surat Al Baqarah ayat 216 : “Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui sedangkan kamu tidak mengetahui.”
Allah lebih mengetahui tentang akibat dari semua perkara daripada manusia, dan lebih melihat tentang hal-hal yang didalamnya terkandung kemaslahatan dunia dan akhirat bagi kalian. Maka perkenankanlah seruan-Nya dan taatilah perintah-Nya, mudah-mudahan kita semua mendapat petunjuk.
  
Ingin hidup seutuhnya demi mencapai ridhoMu, ya Rabb. Tuntun aku ya Allah, dalam setiap perjalanan dan langkah hidup di dunia ini, untuk dapat menjadi hambaMu yang beriman, taqwa dan selalu istiqomah di jalan Mu. Semoga aku bisa terus belajar untuk lebih mencintai Allah. Hidup karena Allah, mencintai suamiku karena Allah, mencintai orangtuaku karena Allah, mencintai anak-anakku karena Allah, mencintai saudara-saudaraku,teman-temanku karena Allah.

Jadikan aku istri yang selalu diridhoi suamiku, karena ridho suamiku adalah ridhoMu, ya Robb..
Jadikan aku anak yang selalu diridhoi orangtuaku, karena ridho orangtuaku adalah ridhoMu, ya Robb..

Aku ini hambaMu yang lemah, yang sering berbuat zalim, yang sering berprasangka, yang sering terlupa. Hati ini begitu kerdilnya. Imanku ini naik turun. Banyak hal yang belum aku tunaikan untuk sepenuhnya menjadi hamba yang Kau ridhoi. Aku belajar dan semoga Kau selalu menuntunku.
“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.” [QS 13:28]

La haula wala Quwwata illa billah.” (Tiada daya upaya dan tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah).
Tulisan ini bukan untuk kesombongan diri. Bukan pula untuk meninggikan hati. Tulisan ini sebagai pengingat hati kala lalai. Tulisan ini sebagai pembelajaran untukku. Tulisan ini  sebagai pengingat di setiap kesempitanku. Aku amat percaya kebahagiaan hakiki adalah ketika Allah ridho dengan apa yang kita lakukan.. Semoga ya Rabb..