Senin, 18 Agustus 2014

Maaf deh, Mama

Bulan Agustus ini Aqil 28 m, ga terasa banget. Ocehannya udah mulai banyak, kadang ga sangka dengan kalimat-kalimat baru yang dia kuasai. Yang lagi in, belakangan ini, dia sering banget ngomong "Maaf deh, Mama, sabar," Awalnya dia bilang gitu, karena mamaz pernah ngomong gitu waktu dia melakukan kesalahan, "Ayo, minta maaf sama Mama," Eh, ga sangka jadi keterusan, sering banget ngomong gitu, ga hanya ke aku, tapi juga ke papapnya, mbah utinya, mbah kakungnya, tantenya. Setiap dia merasa melakukan kesalahan  pasti dia ngomong gitu. Yang bikin gemes, biasanya dia ngomong gitu dengan wajah yang memelas, ujung dua bibirnya ditarik ke bawah. Haduuuh, kalo gitu perasaan jadi bercampur antara gemes dan kasian.
 
Tadi malem, dia ngiggau, mengulang-ulang kalimat itu "Maaf deh, Mama, maaf deh, Mama..." Kalo udah begitu jadi ngerasa ga tega. Padahal mulanya hanya ingin mengajarkan L agar bisa berjiwa besar, belajar mengakui kesalahan yang dia perbuat dan belajar meminta maaf pada orang-orang di sekitarnya ketika dia melakukan kesalahan.
 
Ada satu lagi peristiwa yang membuat aku gemes. Mbah utinya cerita. Suatu siang L maenan pintu sampe pegangan pintu rusak, otomatis mbah kakungnya marah dong. Eh spontan L bilang "Maaf deh, mbah kakung, maaf deh, Mbah Uti," dengar ocehan L, mbah uti sama mbah kakungnya jadi senyum-senyum, ga jadi marah, hihihi.. 
 
Subhanallah, masa-masa ini membuat aku jadi was-was. Takut semisalnya, apa-apa yang buruk aku lakukan itu ditiru atau dicontohnya. Direkam di memorinya, atau bahkan membuatnya trauma. Jujur kadang saat menghadapinya, aku suka tidak sabar, kadang dengan nada tinggi. Kalo sudah berlalu dan aku baru menyadari, biasanya L langsung aku peluk, aku cium dan aku bisikan bahwa aku minta maaf karena telah berbuat demikian. Tapi lucunya dia suka mengikuti apa yang aku lakukan, suka mencium diam-diam, tersenyum saat kami bertatapan atau bahkan memeluk dengan erat saat aku menggendongnya. Ya Allah, malaikat kecil ini sungguh menakjubkan. Dapatkah hamba membimbing, mendidiknya menjadi hamba-Mu yang bisa membawa syafaat untuk hamba. Dapatkah hamba menjaga amanat yang Engkau titipkan ini, dengan penuh kasih sayang, kesabaran tiada batas, dan cinta yang tulus di setiap detiknya.
 
Ya ALLAH, semoga kau anugerahkan hamba sabar yang tak berbatas, hamba hanyalah makhluk yang lemah di hadapan-Mu, berikanlah hamba kekuatan dan tuntunan agar hamba bisa  menjaga amanah yang Engkau berikan dengan sebaik-baiknya.
 
Sekuat tenaga hamba akan terus belajar menjadi ibu yang baik. Karena sabar dan ikhlas adalah proses pembelajaran seumur hidup. Kangeeeeeen sama 'malaikat kecil' itu,,
 
 

Rabu, 13 Agustus 2014

Mudik oh Mudik

Lebaran tahun ini, keluarga kecilku mudik ke Sidoarjo, tempat Ibunda Mamaz tercinta. Hari pertama lebaran, Senin, 28 Agustus 2014, paginya kita (tepatnya mamaz ajah sementara aku dirumah sama si kecil) sholat Ied di masjid dekat rumah. Seperti tradisi tahun-tahun sebelumnya, kita sungkem sama bapak ibu,  lalu lanjut keliling komplek sama keluarga besar (Bapak, Ibu, Kakak, Suami n anaknya, Adek). Setelah silahturahim ke acara open house, bulenya mamaz di Tebet, kita langsung beberes, siap-siap menuju Soeta. Pesawat take off sekitar jam 21.30 an jadi sampai Juanda sekitar jam 22.00, alhasil sampai rumah Sidoarjo sekitar jam 00.00. Abis itu zzzzzz,,,

 
Di ruang tunggu, sengaja ajak maen L, berharap pas pesawat take off, L tidur pules :) 

29 Agustus 2014

Lebaran kedua, tadinya belum ada rencana kemana-mana, tiba-tiba kakak mamaz, mas lukman ngajak ke Malang, bermalam di vila temennya. Yo wes, ikuuuutt.. Rombongan kita terbagi menjadi 2 mobil. Aku, Mamaz dan L ikut di mobil kakak maz yang ketiga. Perjalanan menuju Malang ternyata butuh perjuangan. Jalanan di Jakarta pindah ke Malang, macetnya puoooll, ada beberapa plat kendaraan dari luar kota termasuk Jakarta. Alhasil sampai Malang sore sekitar jam tengah enam-an. Memang sampai Malang, rasa lelahnya terbayarkan. Udaranya sejuk banget, dingin bingitss. L seneng banget di sini. Sama sepupu-sepupunya, lihat kembang api, dari kejauhan sih, entah darimana asal kembang apinya.

30 Agustus 2014

Pagi-pagi bangun, berasa enak bener tidurnya. Liat mamaz juga masih tidur, apalagi L, ya ampyuuunn pules banget bubunya. Makin gemess liat pipinya yang gembil, hehehe.. Foto dulu deh.



Begitu keluar, mak nyeeeess, lantainya dingin banget, ke kamar mandi, beraniin mandi pakai air dingin, gggrrrrrr, beku tapi abis itu nyeeesss, anget badannya.  Pagi itu, kita keluar cari makan, akhirnya kita rame-rame makan soto di pinggiran alun-alun Batu, lesehan pinggir jalan, seru euuuy..

Abis makan, karena kita (aku, suami dan L) ada rencana bermalam di Tretes, kita pisah di tengah jalan dengan keluarga besar mamaz. Kita turun di terminal. Lalu lanjut naik angkot. Sekitar 4 jam, setelah berganti angkot tiga kali, akhirnya sampai depan Surya Hotel & Cottages. Rencananya kita akan bermalam di hotel ini.

Sudah booking hotel ini beberapa hari yang lalu, tapi karena mungkin harinya berdekatan dengan hari raya jadinya pas mau masuk kamar kita musti nunggu 2 jam, karena fullnya tamu hotel yang menginap. Tadinya mau pesen kamar yang deluxe berhubung penuh, jadinya ditawarin kamar yang Suite Executive, dan mamaz iyakan, woooooowww, nggayaa banget ya booo, hihihi..Sssst, jangan bilang-bilang, kita mau kamar yang Suite Executive juga karena ada diskon, hihihi.. Lumayan lho diskonnya.. Alhamdulillah..

Kurang lebih jam 3 sore, kita masuk kamar. Jreeeng, norak deh eyke, kamarnya okok banget. Baru kali ini dapet kamar yang exlusive, kamarnya gede banget. Kamar ini terbagi jadi 3 ruangan. Ruangan pertama berisi dining room dan living room plus 1 unit TV. Ruangan kedua berisi Bed Room dengan 1 unit sofa kecil plus TV dan meja rias. Ruangan ketiga berisi whirlpool dan shower room. Kurang puas sebetulnya kalo cuma nginep 1 malam doang. Pengennya bermalam-malam, tapi apa daya dompet berbicara, hehe..

ngos-ngosan ngejar L, soalnya jalanan hotel menanjak

L lagi nggaya di depan area lobi hotel
 



31 Agustus 2014
 
Setelah makan pagi, buru-buru dah kita turun berenang, soalnya check out jam 12.00. Udaranya dingin banget, hampir sama kayak di Malang, kalo daerah deket Jakarta mungkin kayak di puncak. Apalagi airnya, makanya L sempet gemeter begitu nyelup di kolam, hehe. Sebelumnya sih dia santai-santai aja karena didalam perahu yang disewa 10.000 per 15 menit. Tadinya kirain fasilitas hotel, langsung naik aja deh, eeh pas naek diteriakin sama penjaganya "Mas itu bayar, maz," hehe ya maabb mas, kirain gretongan, hehe..
 
berenang di tengah-tengah pegunungan



ngangetin badan gara-gara kedinginan, wkwkwk


Kita check out sekitar jam 12.00, senangnyaaaa puas banget, walopun abis itu harus naik angkot lagi, wkwkwk.. rapopo, nenteng-nenteng 2 tas besar, abis dari hotel keren, turun naik angkot, hihihi.. Lets go, menuju Sidoarjo again.
 
Ditengah perjalanan kita sempetin makan bakso granat di daerah Pandaan, ini nih, cita-cita dari Jakarta, kuliner Bakso Granat yang cihuiiii tiada tara deh. Yang aku masih tanda tanya, kenapa ya kalo saos bakso daerah sini warnanya merah muda banget, tepatnya pink fanta gitu, tapi pas dicobain rasanya ga aneh koq.
 
penampakan asli bakso granat,, yummmy


setelah dicampur saos dan kecap manis
 
 
Di sini, di tiap meja disajikan juga lontong buat menemani makan bakso. Yang paling aku kangenin tuh kol isi daging atau baksonya itu lhoh,, haduuuh jadi ngecess lagi deh.
 
 1 September 2014
 
Hari ini mas lukman ngajakin kita berenang di Citra Garden, Sidoarjo, sekitar 15 menit dari rumah Sidoarjo.Karena daerah sini panas, kali ini L menikmati banget berenangnya. Apalagi bareng sepupu-sepupunya. Berkali-kali teriak-teriak kesenangan, mungkin karena wahananya juga macem-macem.
 

 


 

 Yappp, hari ini acaranya berenang sajah, selebihnya kita santai di rumah. Enjoy your days. ;))

2 September 2014

Hari ini hari terakhir liburan lebaran di Sidoarjo. Pesawat take off siang jam 14.00. Perjalanan menuju Jekardaaah again.  Semoga tahun depan bisa kembali ke sini lagi. Berkumpul dengan ibunda dan sodara-sodara tersayang. Luv u pull.