Bulan Agustus ini Aqil 28 m, ga terasa banget. Ocehannya udah mulai banyak, kadang ga sangka dengan kalimat-kalimat baru yang dia kuasai. Yang lagi in, belakangan ini, dia sering banget ngomong "Maaf deh, Mama, sabar," Awalnya dia bilang gitu, karena mamaz pernah ngomong gitu waktu dia melakukan kesalahan, "Ayo, minta maaf sama Mama," Eh, ga sangka jadi keterusan, sering banget ngomong gitu, ga hanya ke aku, tapi juga ke papapnya, mbah utinya, mbah kakungnya, tantenya. Setiap dia merasa melakukan kesalahan pasti dia ngomong gitu. Yang bikin gemes, biasanya dia ngomong gitu dengan wajah yang memelas, ujung dua bibirnya ditarik ke bawah. Haduuuh, kalo gitu perasaan jadi bercampur antara gemes dan kasian.
Tadi malem, dia ngiggau, mengulang-ulang kalimat itu "Maaf deh, Mama, maaf deh, Mama..." Kalo udah begitu jadi ngerasa ga tega. Padahal mulanya hanya ingin mengajarkan L agar bisa berjiwa besar, belajar mengakui kesalahan yang dia perbuat dan belajar meminta maaf pada orang-orang di sekitarnya ketika dia melakukan kesalahan.
Ada satu lagi peristiwa yang membuat aku gemes. Mbah utinya cerita. Suatu siang L maenan pintu sampe pegangan pintu rusak, otomatis mbah kakungnya marah dong. Eh spontan L bilang "Maaf deh, mbah kakung, maaf deh, Mbah Uti," dengar ocehan L, mbah uti sama mbah kakungnya jadi senyum-senyum, ga jadi marah, hihihi..
Subhanallah, masa-masa ini membuat aku jadi was-was. Takut semisalnya, apa-apa yang buruk aku lakukan itu ditiru atau dicontohnya. Direkam di memorinya, atau bahkan membuatnya trauma. Jujur kadang saat menghadapinya, aku suka tidak sabar, kadang dengan nada tinggi. Kalo sudah berlalu dan aku baru menyadari, biasanya L langsung aku peluk, aku cium dan aku bisikan bahwa aku minta maaf karena telah berbuat demikian. Tapi lucunya dia suka mengikuti apa yang aku lakukan, suka mencium diam-diam, tersenyum saat kami bertatapan atau bahkan memeluk dengan erat saat aku menggendongnya. Ya Allah, malaikat kecil ini sungguh menakjubkan. Dapatkah hamba membimbing, mendidiknya menjadi hamba-Mu yang bisa membawa syafaat untuk hamba. Dapatkah hamba menjaga amanat yang Engkau titipkan ini, dengan penuh kasih sayang, kesabaran tiada batas, dan cinta yang tulus di setiap detiknya.
Ya ALLAH, semoga kau anugerahkan hamba sabar yang tak berbatas, hamba hanyalah makhluk yang lemah di hadapan-Mu, berikanlah hamba kekuatan dan tuntunan agar hamba bisa menjaga amanah yang Engkau berikan dengan sebaik-baiknya.
Sekuat tenaga hamba akan terus belajar menjadi ibu yang baik. Karena sabar dan ikhlas adalah proses pembelajaran seumur hidup. Kangeeeeeen sama 'malaikat kecil' itu,,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar